JAKARTA, Spot19 – Indonesia terkenal beragam kekayaan kulinernya dengan berbagai penamaan sesuai daerah asalnya. Dari nama-nama yang melekat ini, ada beberapa yang terdengar unik dan aneh. Berikut 11 nama kuliner Indonesia yang unik.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Kuliner Es Krim Gelato di Jogja
1. Tahu Gimbal
Tahu Gimbal ini adalah makanan khas kota Semarang. Kuliner ini merupakan campuran tahu yang digoreng, ditambah telur, toge, serta lontong yang disiram bumbu kacang. Rasanya pun unik dan khas karena menggunakan bumbu petis.
Baca juga: Aneka Ragam Menu Sate Dari Pulau Jawa
2. Sate Lalat
Dinamakan Sate Lalat dikarenakan dagingnya dipotong kecil-kecil yang diumpamakan sebesar lalat. Hal ini menjadikannya berbeda dengan sate pada umumnya yang dagingnya dipotong agak besar. Seperti sate Madura biasanya, sate lalat ini juga disajikan dengan bumbu kacang yang gurih dan nikmat ditambah potongan lontong.
Baca juga: 9 Rekomendasi Kuliner di Kota Solo yang Mesti Dicicipi
3. Nasi Kentut
Makanan khas dari kota Medan ini berupa nasi pulen dengan beragam pilihan lauknya, seperti ikan pepes, ayam gulung, tahu, tempe, dan sambal. Nama kentut sendiri adalah berasal dari daun pembungkus nasinya yang membuat aroma yang keluar dari bungkus ini begitu menggugah selera. Daun kentut sendiri memiliki khasiat melancarkan saluran pencernaan, juga bisa untuk obat sariawan.
4. Kuku Macan
Kuku macan adalah naman sejenis kerupuk khas dari Balikpapan. Kerupuk dengan nama lain kerupuk amplang ini terbuat dari bahan tepung tapioca dan ikan tenggiri. Karena bentuknya yang seperti kuku macan, akhirnya kerupuk ini terkenal dengan sebutan Kuku Macan.
5. Kerupuk Melarat
Kerupuk melarat khas kota Cirebon ini terbuat dari bahan dasar tepung tapioca. Dinamakan melarat dikarenakan kerupuk ini tidak digoreng menggunakan minyak goreng, melainkan dengan pasir panas yang telah dibersihkan. Kerupuk ini memiliki ciri khas warna mencolok seperti merah, hijau, kuning, dan ada juga yang berwarna putih.
6. Kontol Kambing
Makanan sederhana dengan bahan utama ubi jalar dan kacang tolo atau kacang hijau. Ubi jalar dikupas lalu dikukus hingga empuk lalu di tumbuk. Kacang tolo atau kacang hijau direndam semalaman, dikukus, lalu di tumbuk kasar. Lalu bahan-bahan ini dicampur, diberi garam, dan juga gula merah. Kemudian dilapis adonan tepung lalu digoreng.
7. Kacang Babi
Kacang babi atau koro benguk (istilah Jawa) adalah tanaman merambat yang daun dan kacang muda dapat dinikmati dengan direbus terlebih dahulu. Bijinya yang sudah tua dapat digunakan menjadi pengganti kacang kedelai sebagai bahan pembuat tempe.
8. Tai Kucing
Jangan salah paham dahulu, tai kucing yang ini adalah jenis snack berbahan dasar tepung ketan yang juga dikenal dengan nama widaran manis. Bentuknya yang menyerupai kotoran kucing sehingga dinamakan tai kucing. Rasanya manis dan gurih dan cocok dijadikan teman minum teh atau kopi saat santai sore hari.
9. Nasi Kucing
Kuliner khas wilayah Jawa Tengah khususnya Semarang, Solo dan Yogyakarta ini berupa nasi dengan porsi mini ditambahkan ikan asin, tempe, dan sambal. Bisa juga ditambahkan lauk lainnya yang beraneka ragam yang disajikan di angkringan. Sego atau Nasi Kucing ini menjadi favorit dan langganan para mahasiswa, walaupun sekarang banyak masyarakat biasa yang menyukainya. Alasannya adalah harganya yang relative murah dengan menu yang beragam.
10. Kuping Gajah
Kuping gajah merupakan camilan tradisional Indonesia dengan bentuk yang unik mirip kuping gajah dan rasa yang gurih. Berbahan dasar tepung terigu dengan berbagai varian rasa seperti coklat, vanila, moka. Camilan atau snack ini mudah ditemukan di berbagai pasar dan toko swalayan.
11. Nasi Becek
Hidangan khas dari daerah Nganjuk, Jawa Timur ini di tempat asalnya bernama Sego Becek. Sego dalam bahasa Jawa artinya nasi. Nasi Becek ini sudah ada sejak zaman Belanda dan visualnya mirip dengan kari kambing. Berisi potongan atau irisan daging kambing dengan tambahan irisan bawang merah atau bawang bombay. Rasa masakannya cenderung manis mirip mayoritas sajian khas kota Solo, Jawa Tengah. Padahal biasanya kuliner daerah Jawa Timur cenderung asin dan gurih.
**Editor: Ed Ward