Awan Cumulonimbus (CB) tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, lanjut Dwikorita, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
Contoh cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi adalah hujan disertai petir dan angin kencang bahkan hujan es. Kondisi hujan disertai angin telah terpantau terjadi di Depok, Jawa Barat pada Selasa (21/9) sore.
Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, BMKG minta kepada masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor, untuk waspada dan berhati-hati.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Jabodetabek. Perintatan dini berlaku mulai 21 September 2021 pukul 13.30 WIB dengan potensi hingga malam hari.
Cuaca ekstrem yang dikhawatirkan terjadi tersebut disebabkan oleh fenomena gelombang atmosfer yang teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia. Terpantau di wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.