JAKARTA, Spot19 – Banyak gereja tua di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan menjadi saksi perkembangan agama Kristen di Indonesia. Beberapa gereja ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan memiliki arsitektur yang megah layaknya bangunan di Eropa. Tetapi banyak juga bangunan gereja ini yang telah memadukan gaya Eropa dengan unsur kebudayaan lokal di Indonesia. Lalu apa saja gereja tua di Indonesia yang bisa menjadi destinasi wisata religi?
Baca juga: Aneka Ragam Menu Sate Dari Pulau Jawa
1. Gereja Ebenhaezer, Maluku
Gereja yang dibangun pada tahun 1715 ini terletak di Pulau Nusa Laut, Maluku. Gereja Ebenhaezer ini mulai dibangun pada masa kepemimpinan Raja Sila yang bernama Djouw Louwis Pati Sila. Dan sampai saat ini telah beberapa kali mengalami proses renovasi, yang awalnya dulu menggunakan atap rumbia. Gereja ini memiliki sebuah prasasti yang menjelaskan informasi tentang pembangunan gereja ini di masa lalu.
Baca juga: Wow… Inilah Telaga Paling Indah di Indonesia
2 GPIB Immanuel, Semarang
Lokasi gereja ini di Kawasan Kota Lama Semarang atau tepatnya di Jalan Letjen Suprapto, Semarang, Jawa Tengah. Dibangun pada tahun 1742 dengan pendeta pertamanya bernama Johannes Wilhelmus Swemmelaar. Gereja yang terkenal dengan sebutan Gereja Blenduk ini memiliki gaya arsitekteur pseudo barouque (gaya arsitektur Eropa abab 17 – 19). Disebut blenduk karena bentuk kubahnya seperti irisan bola atau cembung yang dalam bahasa Jawa disebut blenduk yang artinya menggelembung.
Baca juga: 9 Rekomendasi Kuliner di Kota Solo yang Mesti Dicicipi
3. Gereja Santo Ignatius Loyola, NTT
Gereja Santo Ignatius Loyola ini terletak di Kabupaten Sikka, Pulau Flores yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut sejarah mulai dibangun tahun 1893 oleh seorang pastor berkebangsaan Portugis bernama JF Engbers D’armanddaville. Pembangunan gereja ini mendapat bantuan Raja Sikka Joseph Mbako Ximenes da Silva. Gereja Santo Ignatius Loyola terkenal dengan sebutan Gereja Tua Sikka. Terdapat patung salib Yesus yang merupakan warisan dari Raja da Silva. Dibagian sebelah kanan dan kiri gereja terdapat kompleks pemakaman raja-raja dan pastor Sikka.
4. Gereja Sion, DKI Jakarta
Gereja Sion ini didirikan pada tahun 1695 berlokasi di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat. Sejak tahun 1972, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menetapkan bangunan ini sebagai salah satu bangunan bersejarah. Bangunan gereja ini dipengaruhi gaya arsitektur Romawi kuno dengan interior bergaya barok yang mewah. Lalu di sekitar gereja banyak bangunan makam kuno yang pemasangan nisannya unik karena diletakkan mendatar.
5. Gereja Fidelis Sejiram, Kalimantan Barat
Gereja yang berada di desa Sejiram, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ini didirikan pada tahun 1892. Bentuk gerejanya unik karena menyerupai rumah panggung yang menjadi bangunan tradisional yang banyak dijumpai di Kalimantan. Menggunakan bahan kayu ulin dan atapnya terbuat dari pasangan bilah kayu atau sirap. Pada puncak menara gereja dipasangkan hiasan salib dengan ornamen ayam. Inilah 5 gereja tertua di Indonesia yang bisa sobat jadikan destinasi wisata religi saat musim liburan nanti.
**Editor: Ed Ward