YOGYAKARTA, Spot19 – Suhu udara terasa semakin panas dari waktu ke waktu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengatakan ada kenaikan tren suhu dalam 30 tahun terakhir.
Dari pemantauan BMKG, kenaikan suhu tersebut tidak terjadi secara merata, namun wilayah daratan mengalami kenaikan lebih tinggi daripada pesisir. Hal ini terjadi karena ada peningkatan emisi gas rumah kaca, juga diakibatkan tingginya laju perubahan penggunaan lahan.
“Secara mikro di kawasan Gunung Merapi, kenaikan suhu udara di sekitar wilayah Merapi ada tren kenaikan selama 30 tahun terakhir sebesar 0,7 derajat Celcius,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat mengunjungi kawasan Bendungan Kali Gendol, Yogyakarta, pada Sabtu (10/10).
Selain di kawasan gunung Merapi, tren suhu di perkotaan dipantau dari stasiun BMKG menunjukkan tren kenaikan temperatur khusus di Kota Yogyakarta dari tahun 2007. Kenaikan suhu ini menurut pengamatan Dwikorita ada korelasi khusus antara penutup lahan dengan kenaikan suhu.
Analisis tersebut diambil dari hasil pengumpulan data rata-rata suhu udara dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1990. Saat ini, BMKG tengah mengupayakan mengumpulkan data lebih jauh ke belakang yakni selama kurun waktu 50 tahun terakhir guna melihat signifikasi perubahannya.